3 Pelajaran dari Film 500 Days of Summer tentang Relationship

Pelajaran dari Film 500 Days of Summer
Fox Searchlight Pictures (2009)

Pelajaran dari Film 500 days of Summer — Konon katanya masih menjadi perdebatan dikalangan netizen siapakah tokoh antagonis dalam film 500 days of Summer ini. Apakah Tom Hansen yang terbawa baper, ataukah Summer yang justru dianggap menjadi orang yang PHP—Pemberi Harapan Palsu dalam film tersebut?

Akan tetapi terlepas dari siapa sebenarnyaa tokoh antogonis dalam film ini sebenarnya pesan moral yang disampaikan oleh film ini bisa dikatakan anti-mainstream dan juga film romansa ini cukup fenomenal karena membuat penonton bisa terpecah menjadi #TeamTom atau #TeamSummer.

Film ini mengisahkan seorang pria yang awalnya bermimpi untuk menjadi arsitek akan tetapi justru menjadi seorang penulis kartu ucapan, bertemu dengan Summer, seorang karyawati baru di perusahaannya.

Dari sinilah kedekatan mereka dimulai ketika mereka terlihat terasa cocok, serasi, dan Tom yang merasa Summer adalah “The One“, meskipun dengan jelas Summer merupakan orang yang mengakui tidak percaya cinta. Dan sesuai judulnya, kisah mereka pun hanya bertahan hingga lima ratus hari saja.

Nah, kali ini pelajaranfilm.com akan membahas apa-apa saja pelajaran tentang hubungan (relationship) dari film 500 Days of Summer ini.

Ternyata hubungan antara Tom Hansen dan Summer ini cukup relatable dengan kehidupan kita sehari-hari loh! Yuk simak pelajarannya di bawah ini!

Pelajaran dari film 500 Days of Summer

Pelajaran dari Film 500 Days of Summer
Fox Searchlight Pictures (2009)

Belajar mengelola ekspektasi

Ketika Tom meletakkan ekspektasi yang besar kepada summer melalui semua gestur dan perlakuan Summer kepada Tom.

Mulai dari interaksi pertama mereka ketika Summer mengaku juga menyukai penyanyi The Smith, penyanyi favorit Tom, hingga semua aktivitas mereka bersama yang kian dekat meski tanpa status atau hubungan yang jelas. Di sanalah ekspektasi Tom kepada Summer semakin tinggi.

Melalui film ini, penonton sangat jelas dapat melihat betapa Tom sangat mengharapkan Summer sebagai pasangannya.

Ekspektasi itu kian membesar ketika mereka bahkan berinterinteraksi seperti sebagai sepasang kekasih dan Tom kian berharap pada Summer dan membiarkan dirinya semakin dalam jatuh cinta padahal sudah sangat jelas saat Summer mengatakan padanya bahwa dia tidak tertarik pada hubungan romantis dan hanya menyukai Tom sebagai teman.

Sebenarnya tidak ada yang salah dari berekspektasi, namun yang tidak benar adalah bagaimana kita tidak mampu mengelola ekspektasi tersebut dan menyingkronkannya dengan realita yang ada.

Pada film 500 days of Summer, tokoh Tom hanya berekspektasi dari semua perilaku dan sifat tokoh Summer padanya yang cukup dibilang abu-abu tanpa memikirkan dan mendengarkan lebih jauh kata-kata yang sering diucapkan Summer “Aku tidak tertarik pada hubungan romantis dan aku merasa semua itu tidak akan berakhir dengan bahagia”, ataupun kalimat saat Summer mengatakan bahwa dia menyukai Tom sebagai teman dan Summer cukup bahagia menghabiskan hari-harinya dengan Tom.

Pelajaran dari film 500 days of Summer ini mengenai jangan berekspektasi terlalu tinggi karena film ini benar-benar melawan fantasi orang-orang dengan menunjukkan terkadang ekspetasi kita terlalu berlebihan dan terkadang hidup ini tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan dan harapkan.

Bahkan ketika Tom dan Summer sudah berpisah dan kemudian bertemu kembali, saat Summer mengundang Tom ke sebuah pesta; Tom justru masih menaruh harapan dan berekspektasi lebih tentang hubungannya dengan Summer.

Tom pun datang ke pesta tersebut dan berakhir menyedihkan karena dihancurkan oleh ekspektasinya sendiri melihat pesta tersebut yang merupakaan pesta lajang Summer sebelum pernikahan.

Pelajaran dari Film 500 Days of Summer
Fox Searchlight Pictures (2009)

Move on itu butuh proses

Pada bagian film di hari ke-290 terlihat betapa depresinya Tom usai Summer mengakhiri hubungan mereka. Padahal ini bukan putus cinta pertama Tom.

Akan tetapi karena ekspektasi Tom dan keyakinannya bahwa Summer adalah soulmate-nya, sangat berat rasanya bagi Tom untuk menerima keputusan tersebut terlebih lagi saat Tom justru masih bertanya-tanya dan kebingungan apa salahnya atau apa yang salah dari hubungan mereka sehingga Summer meninggalkannya.

Pada saat Tom depresi karena kisah putus cintanya, teman-teman dan adik  perempuannyalah yang menghibur dan memberi Tom nasihat.

Misalnya tentang ini bukan patah hati pertama dalam hidup Tom sehingga Tom tidak perlu sedepresi itu dan teruslah melanjutkan hidup, atau masih banyak wanita yang lebih baik dan keren daripada Summer.

Akan tetapi semua nasihat itu justru tidak memberikan efek apapun pada Tom hingga ada satu kalimat dari Rachel yang sedikit menyadarkan Tom yaitu:

“Mungkin kau tidak bisa mengikhlaskannya karena kau hanya mengenang dan mengingat kenangan yang baik dan indah saja, cobalah juga mengingat kenangan buruk antara kau dan Summer mungkin kau akan sadar bahwa kalian sedari awal tidak secocok itu.”

Lalu Tom kembali throwback kenangan-kenangannya bersama Summer dan menyadari bahwa mereka tidak secocok itu dan jika diingat kembali memang sedari awal Summer menyatakan bahwa dia hanya senang dan menyukai berteman dengan Tom tanpa keinginan untuk menjadikan hubungan mereka lebih spesial dari sekedar teman

Proses move on Tom cukup sangat digambarkan dalam film ini hingga ia resign dari pekerjaannya dan mengejar mimpnya dahulu untuk menjadi seorang arsitek.

Ambisi inilah yang menemani Tom dalam proses move on-nya meskipun pada saat dia bertemu Summer kembali, ia tetap berharap mengenai hubungannya; hingga akhirnya fakta Summer akan menikahlah yang meyadarkannya.

Pelajaran dari Film 500 Days of Summer
Fox Searchlight Pictures (2009)

Memiliki ketertarikan yang sama bukan berarti cocok

Pada awal pertemuan Tom dan Summer, terdapat banyak common interest antara Tom dan Summer. Mulai dari genre musik favorit yang sama, selera humor yang sama seperti dalam adegan dimana mereka hangout di IKEA, mereka memang memiliki selera humor yang sama dan karena hal inilah justru membuat penonton berekspetasi dengan hubungan mereka.

Begitu juga yang ada di pikiran Tom, dia merasa mereka perfect dan common interest mereka jugalah yang membuat Tom yakin bahwa Summer adalah ‘The One‘-nya.

Akan tetapi lagi-lagi tidak sesuai ekspektasi ternyata kesamaan tersebut common interest yang sama tidak membuat kamu cocok dengan orang tersebut.

Karena pada akhirnya, seperti kata Summer ke Tom, alasan mengapa dia justru menikah dengan orang lain “Aku menyadari bahwa aku tidak pernah yakin tentang memiliki hubungan serius denganmu.”

Ternyata Summer memang hanya tidak klik dengan Tom untuk menjadi pasangannya selamanya, meskipun mereka menghabiskan waktu banyak bersama dan bahagia.


Nah, Itulah 3 pelajaran dari film 500 days of summer yang bisa kita ambil dari kisah romantis Tom dan Summer. Jadi jika menemui orang baru jangan terburu-buru berekspektasi dan menyimpulkan bahwa kalian memang cocok dan ditakdirkan untuk bersama ya.

Ambil waktu untuk memahami dan menyelami apakah hubungan kalian ada masa depan dan patut diperjuangkan.

Buat kamu yang mau membaca hikmah, review, ataupun pelajaran film lainnya, silahkan ikutin pelajaranfilm.com untuk review film-film yang menarik.