Selesai Nonton Auto Kangen Nenek, Ini Dia 3 Pelajaran dari Film How to Make Millions Before Grandma Dies

Pelajaran dari Film How to Make Millions Before Grandma Dies 
GDH 559 Co., Ltd (2024)

Pelajaran dari film How to Make Millions Before Grandma Dies— Film yang saat ini sedang banyak peminat di layar lebar ini tak heran mengundang banyak penonton, pasalnya film ini mampu membuat penonton keluar pintu bioskop dengan mata yang sembab dan bengkak karena filmnya yang menyentuh hati terutama buat para cucu.

Film bertema keluarga ini mengisahkan tentang seorang cucu laki-laki yang memiliki nama panggilan M yang rela keluar dari pekerjaanya untuk tinggal bersama dan membahagiakan neneknya yang biasa dipanggilnya Amah.

Film ini banyak menyoroti hal-hal sederhana dalam keluarga yang sangat mudah relatable dengan banyak orang terutama buat kamu yang memiliki kedekatan dengan seorang nenek, terutama bagi orang Asia yang cukup memiliki kedekatan dengan seorang nenek, selesai nonton film ini yakin deh kamu pasti langsung teringat Nenekmu.

Nah, kali ini pelajaranfilm.com akan membahas pelajaran dari film How to Make Millions Before Grandma Dies yang bisa kamu ambil hikmahnya

Pelajaran dari Film How to Make Millions Before Grandma Dies

Pelajaran dari Film How to Make Millions Before Grandma Dies 
GDH 559 Co., Ltd (2024)

Pentingnya Meluangkan Waktu untuk Keluarga

Film ini dimulai ketika suatu hari M yang merupakan salah satu tokoh utama di film ini, dia melihat sepupunya, Mui, mewarisi rumah besar kakeknya setelah menjadi pengasuhnya di hari-hari terakhir dalam hidupnyanya.

Sepupunya memberi tahu M bahwa dia menjadi “orang nomor satu” bagi Agong— Sang kakek dengan memberinya satu hal yang tidak dapat dilakukan orang lain – bahkan anak-anaknya sendiri yakni Waktu.

Terinspirasi, M mulai berpikir pada Amah (neneknya) yang semakin tua. Dia mandiri, hidup sendiri dan berjualan makanan setiap pagi.

Ketika dokter memberi tahu ibunya bahwa Amah mengidap kanker usus besar stadium 4, keluarga memutuskan untuk merahasiakannya dari Amah tersebut.

M melihat peluangnya dan termotivasi oleh potensi warisan yang dapat diberikan Amah yaitu satu-satunya harta amah yakni rumahnya, dari sinilah cerita mengharukan itu dimulai ketika M menghabiskan waktu lebih banyak dengan Amah bahkan rela tinggal bersamanya meskipun demi warisan.

Pada sebuah adegan film How to Make Millions Before Grandma Dies yang salah satu paling bisa buat nyesek ketika amah menunggu cucu dan anak-anaknya untuk pulang dan kumpul bersama setiap hari minggu.

Ternyata orang yang sudah tua sering kali merasa kesepian dan hal yang diinginkan mereka sebenarnya adalah waktu anak-anaknya. Ironisnya tidak semua anak mampu menyisihkan waktu untuk orang tuanya karena mereka sudah memliki kehidupannya masing-masing.

Dalam film ini diperlihatkan bahwa Amah cukup kesepian. Kunjungan dari anak-anaknya sangat sedikit dan jarang. Kiang, anak pertamanya punya uang untuk membayar kemoterapi Amah, tapi tidak mau repot-repot menjenguknya.

Ibu M, Chew, menyediakan waktu untuk Amah, tapi mereka sulit untuk berinteraksi dan akur. Serta putra bungsunya, Soei, Amah mengatakan lebih baik dia tidak menjenguknya—artinya dia baik-baik saja karena tidak membuat masalah.

Hal-hal kecil  dari film inilah yang menyita perhatian penonton dan mengingatkan kita pada keluarga terkasih di rumah terkadang kita lupa untuk menyisihkan waktu untuk orang tua kita yang justru butuh perhatian kita.

Pelajaran dari film How to Make Millions Before Grandma Dies
GDH 559 Co., Ltd (2024)

Perencanaan Keuangan itu Penting

Selain kisahnya yang mengharukan dan suksesnya film tersebut di bioskop, ada hal lain yang bisa menjadi pelajaran dari fim ini, yaitu  mengenai perencanaan keuangan.

Hidup amah dan anak-anaknya yang disorot dalam keterbatasan ekonomi. Secara sekilass kita dapat melihat melalui perencanaan keuangan yang lebih matang, keluarga  kita sebenarnya dapat hidup bahagia dan sejahtera.

Dalam film How to Make Millions Before Grandma Dies, Amah yang merupakan seorang nenek lanjut usia menjalani kehidupan sederhana di tengah keterbatasan ekonomi.

Setiap hari, ia masih harus berjualan di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meski mengetahui dirinya mengidap kanker stadium lanjut, Amah masih rutin bangun pagi untuk menyiapkan kuenya untuk dijual.

Mendiang suami Amah tidak meninggalkan cukup uang untuknya. Sementara ketiga anak Amah juga disibukkan dengan urusan keuangannya sendiri dan masalah mereka masing-masing.

Ketika Amah didiagnosis mengidap kanker, anak-anaknya harus bergantian membiayai pengobatan kemoterapinya.

Dari kisah tersebut kita bisa belajar pentingnya merencanakan persiapan keuangan untuk hari tua, dikarenakan usia tua sebenarnya sudah memasuki masa pensiun atau sudah memasuki masa pasca produktif.

Oleh karena itu, idealnya seseorang menyiapkan dana hari tua dari masa produktifnya. Sehingga di masa tua kita lebih secure dalam menjalani hari-hari yang seharusnya tidak produktif lagi

Adil itu Tidak Berarti Sama Rata

Pelajaran dari film How to Make Millions Before Grandma Dies
GDH 559 Co., Ltd (2024)

Perebutan harta antara anak Amah terjadi meskipun harta amah yang mereka lihat satu-satunya adalah rumahnya.

Perselisihan untuk mendapatkan akta kepemilikan rumah kecilnya terjadi ketika kemoterapi Amah gagal.

Saat ibunya dirawat di rumah sakit, kakak laki-lakinya, Kiang, menuntut untuk mengetahui di mana akta itu disimpan.

Chew memberitahunya bahwa itu ada di lemari Amah dan dia bergegas pergi untuk mengambilnya.

Chew kemudian mengeluarkan akta itu dari tasnya dan menyerahkannya kepada adik laki-lakinya, Soei yang mendapatkan warisan tersebut.

M, yang melihat ini, merasa hancur. Semua kerja kerasnya sia-sia – pamannya yang penjudi mendapatkan rumah meskipun dia tidak menghabiskan satu hari pun untuk merawat ibunya sendiri. M mencerca neneknya karena perlakuan tidak adilnya.

“Why am I not your number one? What am I to you?”

Justru Soei yang sampai akhir dan tak pernah mengunjungi ibunya mendapatkan warisan, Soei segera menjual rumahnya, dan justru menempatkan ibunya di panti jompo.

Hal ini justru membuat M bersedih karena hati M teriris karena neneknya ditinggal mati sendirian. Dia membawanya kembali ke rumah ibunya, di mana dia terus merawatnya hingga akhir hayat Amah. Tentu saja, Amah meninggal, tapi dengan cara terbaik: Menggenggam tangan cucunya saat dia bernyanyi untuknya yaitu M.

Hal ini menjadi pertanyaan mengapa Amah sangat tidak adil dengan memberikan warisannya ke anak bungsunya Soei.

Pelajaran dari film How to Make Millions Before Grandma Dies
GDH 559 Co., Ltd (2024)

Padahal setelah dikaji ulang, sebenarnya keputusan tersebut justru sangat adil karena Soei lah yang paling membutuhkan harta tersebut untuk melunasi hutangnya dan melanjutkan hidupnya yang cukup berantakan, dan Kiang sang anak sulung tidak mendapatkan apa-apa karena Amah melihat dialah yang kehidupan ekonominya paling stabil dan paling bisa Amah andalkan.

Sedangkan Chew, Ibunya M yang dengan sepenuh hati selalu merawatnya ada kejutan diakhir cerita apa yang Amah berikan untuk mereka yaitu deposito untuk M yang cukup banyak dan pada akhirnya M persembahkan dengan membelikan Rumah Terakhir terbaik Amah.

Dari kisah film How to Make Millions Before Grandma Dies, inilah kita mendapat perspektif baru bahwa adil itu ternyata tidak harus sama rata akan tetapi sesuai porsinya.


Nah, Itulah 3 pelajaran dari film How to Make Millions Before Grandma Dies , lewat cerita hidup Amah dan M semoga kita bisa lebih menghargai waktu-waktu yang bisa kita luangkan bersama keluarga dan lebih bijak dalam menjalani kehidupan yang tentunya tidak flat, dimana selalu ada tantangan dan masalah.

Buat kamu yang mau membaca hikmah, review, ataupun pelajaran film lainnya, silahkan ikutin pelajaranfilm.com untuk review film-film yang menarik.